Kondisi pengelolaan tambak udang windu di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

  • Dahlia Dahlia Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Hartinah Hartinah Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Muslimin Muslimin Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Darmawan Darmawan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Arham Rusli Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
Keywords: budidaya udang, konstruksi tambak, Pangkep, persiapan lahan, tata kelola

Abstract

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) mempunyai prospek yang cukup potensial untuk menunjang program kebangkitan udang windu yang dicanangkan oleh pemerintah provinsi Sulawesi Selatan karena Kabupaten Pangkep memiliki wilayah perairan laut dan garis pantai yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi pengelolaan usaha budidaya udang windu di Kab. Pangkep sebagai data dukung perbaikan tata kelola budidaya udang windu. Penelitian dilaksanakan selama lima bulan di dua Kecamatan yaitu Labakkang dan Bungoro. Pengumpulan data dilakukan dengan metode Focus Group Discussion (FGD), survey lapangan, wawancara terstruktur, dan studi literatur. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan menguraikan data dalam bentuk angka dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola budidaya udang windu yang dilakukan oleh petani tambak di lokasi penelitian masih jauh dari praktik budidaya udang yang baik. Beberapa tahapan dalam pengelolaan tambak tidak dilakukan secara maksimal, antara lain persiapan tambak yang dilakukan belum sempurna, penggunaan bibit dengan kualitas yang tidak jelas, waktu tebar yang dilakukan tidak secara serentak, dan pengelolaan hama dan penyakit belum dilakukan secara maksimal. Berdasarkan kondisi yang ada, maka beberapa permasalahan yang perlu menjadi perhatian dan ditindaklanjuti untuk perbaikan tata kelola usaha budidaya udang windu di Kab. Pangkep untuk mendukung kebangkitan produksi udang windu di Sulawesi Selatan antara lain; persiapan lahan dan perbaikan konstruksi tambak perlu ditingkatkan dengan menyediakan sarana dan prasarana pendukung, penyediaan benih udang windu yang berkualitas bagi petani untuk meningkatkan persentase kelangsungan hidup udang windu yang dipelihara, peningkatan kesadaran petambak untuk melakukan pengelolaan kualitas air dan kesehatan udang selama masa pemeliharaan.

Author Biographies

Dahlia Dahlia, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Jurusan Teknologi Budidaya Perikanan

Hartinah Hartinah, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Jurusan Teknologi Budidaya Perikanan

Muslimin Muslimin, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Jurusan Teknologi Budidaya Perikanan

Darmawan Darmawan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Jurusan Teknologi Budidaya Tanaman Perkebunan

Arham Rusli, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan

References

Anshari, H., & Sriwulan. (2016). Deteksi White Spot Syndrome Virus (WSSV) dan Monodon Baculo Virus (MBV) secara Simultan pada Induk Udang Windu (Penaeus monodon) dari Perairan Makassar dan Sekitarnya dengan Teknik Duplex PCR. Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin.

Atmomarsono, M. (2004). Suatu tinjauan tindakan praktis dalam pengelolaan kesehatan udang windu Penaeus monodon di tambak. Aquacultura Indonesiana, 5(2), 69–74.

BPS Kab. Pangkep. (2018). Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dalam Angka 2018. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

BPTP Sulsel. (2002). Budidaya Tambak Berwawasan Lingkungan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan.

Choeronawati, A. I., Prayitno, S. B., & Haeruddin, . (2019). Studi kelayakan budidaya tambak di lahan pesisir Kabupaten Purworejo. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 11(1), 191–204. ttps://doi.org/10.29244/jitkt.v11i1.22522

Faiq, H., Hastuti, D., & Sasongko, L. A. (2012). Analisis pendapatan budidaya bandeng Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu Kota Semarang. Mediagro, 8(1), 72–85.

Mansyur, A., & Rangka, N. A. (2008). Potensi dan kendala pengembangan budidaya udang vanamei di Sulawesi Selatan. Media Akuakultur, 3(1), 11–14.

Ramaswamy, U. N., & Mohan, A. B. C. (2013). On-farm feed Management Practices for Black Tiger Shrimp (Penaeus monodon) in India. In On-farm Feeding and Feed Management in Aquaculture (pp. 303–336). FAO Fisheries and Aquaculture Department.

Ratnawati, E. (2008). Budidaya udang windu (Penaeus monodon) sistem semi-intensif pada tambak tanah sulfat masam. Media Akuakultur, 3(1), 6–10.

Soetrisno, Y. (2004). Pengembangan budidaya udang dan potensi pencemarannya pada perairan pesisir. Jurnal Teknologi Lingkungan, 5(3), 187–192.

Supito, Adiwidjaya, D., Taslihan, A., & Sumantri, I. (2017). Petunjuk Teknis Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon) Pola Sederhana Melalui Penerapan BMPs (Best Management Practices). Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP).

Supono. (2015). Studi keragaan udang windu (Penaeus monodon) dan udang putih (Litopenaeus vannamei) yang dipelihara pada tambak semi plastik. Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung, 562–567.

Suwoyo, H. S., & Sahabuddin. (2017). Performa pertumbuhan calon induk udang windu Penaeus monodon transfeksi pada generasi yang berbeda. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 9(1), 185–199.

Syahid, M., Armando, R., & Subhan, A. (2006). Budidaya Udang Organik Secara Polikultur. Penebar Swadaya.

Tim Perikanan WWF Indonesia. (2014). BMP Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon) Tambak Tradisional dan Semi Intensif. WWF-Indonesia.

Published
2021-01-25
How to Cite
Dahlia, D., Hartinah, H., Muslimin, M., Darmawan, D., & Rusli, A. (2021). Kondisi pengelolaan tambak udang windu di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Agrokompleks, 21(1), 8-17. https://doi.org/10.51978/japp.v21i1.286