KAJIAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI ( Glicinie max L.) PADA PEMBERIAN PUPUK ORGANIK BIOSLURRY KOTORAN SAPI
Abstract
Kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang sangat penting nomor tiga setelah padi dan jagung. Kebutuhan kedelai di Indonesia setiap tahun selalu meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan perbaikan pendapatan perkapita. Kebutuhan rata-rata kedelai sebanyak 2,3 juta ton/tahun, sedangkan produksi kedelai dalam negeri hanya sekitar 800-900 ribu ton. Sementara itu, produktivitas kedelai masih rendah. Hanya kisaran 0,6 - 2,0 ton/ha ditingkat petani. Masih jauh dari produktivitas maksimum yang mampu dicapai yaitu 2-3 ton/ha. Rendahnya produktivitas tanaman kedelai salah satunya disebabkan faktor pemeliharaan khususnya teknik pemupukan yang tidak tepat. Upaya peningkatan produktivtas tanaman kedelai dengan pengurangan penggunaan pupuk kimia terus dilakukan. Salah satunya adalah penggunaan pupuk organik yang bersumber dari kotoran ternak. Salah satu pupuk organik yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi tanaman adalah pupuk Bioslurry. Bioslurry adalah produk akhir pengolahan limbah berbahan kotoran sapi yang berbentuk padat dan cair yang sangat bermanfaat sebagai sumber nutrisi untuk tanaman. Penelitian dilaksanakan Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar. Berlangsung dari bulan september sampai bulan desember 2018. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) yaitu pemberian pupuk organik cair bioslurry hasil kotoran sapi yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu 0, 10 (POC Nasa), 15, 20 dan 25 ml/liter air. Hasil penelitian menunjukan pemberian pupuk cair Bioslurry hasil kotoran sapi 25ml/liter air memberikan rata-rata terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai pada parameter berat basah, jumlah polong, berat polong, dan berat per 100 biji.