Aplikasi kincir untuk menjaga kebutuhan oksigen dan meningkatkan produktivitas pada budidaya udang vaname secara intensif

  • Muh. Aldi Mahendra Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Tarisah Tarisah Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Nurul Izza Iswanti Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Risnawati Risnawati Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Tri Puji Astuti Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Andriani Andriani Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
Keywords: intensif, kincir, oksigen, produksi, udang vaname

Abstract

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas perikanan yang banyak diminati oleh masyarakat, sehingga semakin meningkat permintaan akan udang vaname dari tahun ke tahun. Salah satu upaya untuk memenuhi permintaan tersebut yaitu dengan melakukan budidaya udang secara intensif. Budidaya udang vaname pada tambak intesitif sangat bergantung pada suplai oksigen, sehingga ketika tidak terpenuhi kebutuhan suplai oksigen maka muncul masalah seperti udang mudah stress, menurunnya daya tahan tubuh, dan bahkan jika suplai oksigen yang tinggi dapat berunjung pada kegagalan budidaya atau produksi udang menurun. Oleh karena itu, aplikasi kincir menjadi salah satu upaya untuk mengatasi berbagai masalah tersebut. Tujuan dilakukan studi ini untuk mengetahui tingkat konsumsi oksigen udang vaname pada tambak intensif. Metode pelaksanaan yang dilakukan yaitu menentukan jumlah kincir, penempatan kincir, pengaturan fungsi kincir, dan menyuplai oksigen dari kincir. Berdasarkan kegiatan aplikasi kincir pada tambak intensif dengan padat tebar 150 ekor/m², luas 476 m², dengan pemeliharaan selama 106 hari diperoleh berat rata-rata 22,37 gram/ekor, size udang 45,90, biomassa produksi 1620,50 kg, FCR 1,23 dengan SR 99,91%. Dengan demikian aplikasi kincir dapat menjaga kebutuhan oksigen dan meningkatkan produksi udang vaname pada tambak intensif.

Author Biographies

Muh. Aldi Mahendra, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Mahasiswa Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan Jurusan Budidaya

Tarisah Tarisah, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Mahasiswa Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan Jurusan Budidaya

Nurul Izza Iswanti, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Mahasiswa Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan Jurusan Budidaya

Risnawati Risnawati, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Mahasiswa Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan Jurusan Budidaya

Tri Puji Astuti, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Mahasiswa Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan Jurusan Budidaya

Andriani Andriani, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan Jurusan Budidaya

References

Abdul, W., Heri, A., Mohammad, M., & Mohamad, F. (2020). Tingkat Transfer Oksigen Kincir Selama Periode Blind Feeding Budidaya Intensif Udang Putih (Litopenaeus vannamei). Journal of Fisheries and Marine Research Vol 4 No 1 (2020) 7-15.
Amri, K & Kanna, I. (2008). Budidaya Udang Vaname. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Anggakara, S.A. (2012). Kincir Air Alternatif dengan Timer sebagai Penyuplai Kandungan Oksigen (dissolved oxygen) pada Kolam Pembenihan Lele Berbasis Mikrokontroler ATmega8. Disertasi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Boyd, C. and Ahmad, T. (1987). Evaluation od Aerator for Channel Catfish Farming. Alabama Agr. Exp. Sta., Bull. 584, Auburn University, 52 pp.
Effendi, F. (2000). Budidaya Udang Putih. Penebar Swadaya, Jakarta.
Effendie, M.I. (1997). Metode Biologi Perikanan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Haliman, R. W. & Adijaya, D. S., (2005). Udang vaname. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.
Haris, A.T. (2019). Analisis efesiensi usaha tambak udang vaname Litopaneaous vannamei di Kabupaten Takalar. Jurnal Sketsa Bisnis. 6 (1):35-42.
Hermawan, D. (2012). Teknik Pemeliharaan Larva Udang Windu (Penaeus monodon) di HSRT. Proposal Praktek Kerja Lapang II Jurusan Teknologi Budidaya Perikanan. Jawa Timur: Akademi Perikanan Sidoarjo.
NRC. (1993). Nutrient Requirement of Fish. National Academy of Science. National Press. USA. pp 39-53.
Salmin. (2005). Oksigen terlarut (DO) dan kebutuhan oksigen biologi (BOD) sebagai salah satu indikator untuk menentukan kualitas perairan. Oseana. 30(3).
Supono. (2015). Manajemen Lingkungan Untuk Akuakultur. Penerbit: Plantaxia. Yogyakarta.
Tampangallo, B.R., Suwoyo, H.S. & Septiningsih, E. (2014). Pengaruh penggunaan kincir sebagai sumber arus terhadap performansi udang vaname (Litopenaeus Vannamei) pada budidaya sistem super intensif. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur, 353-360.
Published
2023-02-10
How to Cite
Mahendra, M. A., Tarisah, T., Iswanti, N. I., Risnawati, R., Astuti, T. P., & Andriani, A. (2023). Aplikasi kincir untuk menjaga kebutuhan oksigen dan meningkatkan produktivitas pada budidaya udang vaname secara intensif. Agrokompleks, 23(1), 78-83. https://doi.org/10.51978/japp.v23i1.514