Fortifikasi jintan hitam pada minuman sarabba instan
Abstract
Minuman sarabba merupakan salah satu minuman khas daerah Sulawesi Selatan. Minuman ini sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan pelegah tenggorokan. Untuk meningkatkan manfaat minuman sarabba bagi kesehatan maka perlu dilakukan penambahan bahan alami dalam proses pembuatannya. Salah satu bahan alami yang banyak digunakan sebagai bahan baku atau bahan tambahan pada minuman kesehatan adalah jintan hitam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu perlakuan jintan hitam dan jehe pada minuman sarabba instan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 Faktor pertama yaitu Penambahan jintan hitam (A) terdiri dari 3 taraf A1= 2 persen A2 = 15 persen dan A3 = 1 persen. Faktor kedua yaitu penambahan jahe (B) terdiri 3 taraf B1 = 60 persen, B2 = 40 persen dan B3= 20 persen, etiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Data hasil pengamatan dilanjutkan dengan analisis sidik ragam (analysis of variance) menggunakan software SPSS V. 23 Bila hasil dari analisis ragam memperlihatkan pengaruh nyata atau sangat nyata, maka dilakukan uji nilai tengah dengan menggunakan Uji Beda Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang terbaik pada penelitian ini adalah penggunaan jahe 60% dan jintan hitam sebanyak 2%. Minuman sarabba instan yang dihasilkan dengan formulasi penggunaan jahe dan jintan hitam tersebut mengandung kadar air 2,3% dan antioksidan 6,6 μg/mL dengan tingkat kesukaan panelis rata-rata 7 atau berada pada taraf sangat suka.
References
Balachandran, P., Pubh, D., Gouyi, M. & Pasco, S. (2006). Toll-like receptor 2-dependent activation of monocytes by Sprulina polysccharide and its immune enhancing action in mice. Int. Immunopharmacol, 6(12):1808-1814. doi: 10.1016/j.intimp.2006.08.001.
BSN [Badan Standardisasi Nasional]. (2015). Skala Nilai Uji Hedonik skor Warna Aroma, tekstur dan Rasa. Standar Nasional Indonesia No, 2346: 2015. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
BSN [Badan Standardisasi Nasional]. (2006). Penentuan Kadar Air Pada Produk Perikanan. Standar Nasional Indonesia No. 01-23542-2006. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Fitriani, S. (2008). Pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap beberapa mutu manisan belimbing wuluh (Averrhoa bellimbi L.). Jurnal SAGU, 7(1), 32-37.
Haryanto, B. (2017). Pengaruh penambahan gula terhadap karakteristik bubuk instan daun sirsak (Annona muricata L) dengan metode kristalisasi. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian, 14(3), 163-170.
Harismah, K., Azizah, S., Sarisdiyanti, M., & Fauziyah, R.N. (2014). Potensi stevia sebagai pemanis rendah kalori pada yoghurt. Prosiding Seminar Nasional dan Internasional. Semarang.
Iskandar, A & Tajudin. (2000). Kristalisasi dan Karakterisasi Senyawa Kurkumin Berbagai Macam Rempah-Rempah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Lisdawati, V, Sumali, W & Kardono, L. (2005). Bioasai in vitro antikanker terhadap sel leukimia L1210 dari berbagai ekstrak daging buah dan kulit biji mahkota dewa. Jurnal Bahan Alam Indonesia, 5(1), 303-309
Marlinda, L. (2015). Efektivitas ekstrak etanol biji jintan hitam (Nigella sativa Linn.) terhadap peningkatan fagositosis dalam respon imun tubuh. J Majority, 4(3). http://jurnal.ghlobalhelthscencegroup.com/index.php/JPPP.
Murray, R. K., Granner D.K. & Rodwell V.W. (2009). Biokimia Harper, (Andri Hartono. Edisi 27. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, EGC.
Molyneux, P. (2004). The use of stable free radical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for estimating antioksidan activity. Songklana Karin J Sci Technol., 26(2), 211- 219.
Nursal, Wulandari S, & Juwita WS. (2006). Bioaktivitas Ekstrak Jahe (Zingeber officinale Roxb.) dalam Menghambat Pertumbuhan Koloni Bakteri Escherchia coli dan Bacillus subtilis. Jurnal Biogenesis, 2(2): 64-66.
Putri, D.A. (2014). Pengaruh Metode Ekstraksi dan Konsentrasi Terhadap Aktivitas Jahe (Zingiber Officinale Var Rubrum) Sebagai Antibakteri Escherichia coli. Skripsi. Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Prakash, A. (2001). Antioxidant Activity. Medallion Laboratories: Analithycal Progress, 19(2), 1-4.
Paimin, N. (1991). Budidaya Pengolahan dan Perdagangan Jahe. Jakarta: Swadaya.
Rahminiwati. (2010). Bioprospeksi ekstrak jahe gajah sebagai anti-Crd: kajian aktivitas antibakteri terhadap Mycoplasma gallisptikum dan E.Coli in vitro. Jurnal pertanian Indonesia, 15(1), 7-13.
Sukmawati, W., & Merina. (2019). Pelatihan pembuatan minuman herbal instan untuk meningkatkan ekonomi warga. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 25(4), 210-2015
Sari, K.A. (2015). Penetapan Kadar Polifenol Total, Flavanoid Total, dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata) dari Jember Pada Ketinggian Tanah yang Berbeda. Skripsi. Fakultas Farmasi, Universitas Jember
Tangkeallo, C., & Widyaningsih, T. (2014). Aktivitas serbuk minuman instan berbasis miana kajian jenis bahan baku dan penambahan serbuk jahe. Jurnal Pangan dan Agroindustri 2: 278-284.
Tahir, M.M., Abdullah, N., & Rahmadhani, R. (2014). Formulasi bumbu penyedap berbahan dasar ikan teri (Stolephorus spp.) dan daging buah picung (Pangium edule) dengan penambahan rempah-rempah. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI 2014: 189-198.
Tanti, S. (2012), Sarabba Minuman Hangat Khas Bugis Makassar https:/ /www. kompasiana. com/ tantioke/550 bac88a33311 6d1c2e399 0/sarabba- minuman -hangat-khas-makassar.
Winarno, F.G. (1993). Pengantar Teknologi Pangan, Jakarta: PT. Gramedia,
Winarno, F. G. (2008). Kimia Pangan dan Gizi. Jakart: Gramedia Pustaka Utama.
Copyright (c) 2023 Agrokompleks
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.