Ketidaksesuaian Cara Produksi Pangan yang Baik di Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT) (Studi Kasus IRT di Kota Meulaboh)
Abstract
Sebagian besar produk pangan yang beredar di Indonesia diproduksi dari industri mikro atau industri rumah tangga sehingga cara produksi pangan industri rumah tangga berperan besar terhadap mutu pangan olahan yang beredar di masyarakat. Penelitian ini dimaksudkan untuk menilai penerapan cara produksi pangan yang baik industri rumah tangga (CPPB-IRT) di Kota Meulaboh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian dilakukan di empat industri rumah tangga pangan yang telah memiliki nomor PIRT (IRTP A, B, C, dan D). Penilaian terhadap empat IRTP ditemukan bahwa IRTP A telah sesuai CPPB-IRT, sedangkan IRTP B, IRTP C, dan IRTP D belum sesuai CPPB-IRT. Bentuk penyimpangan yang ditemukan pada IRTP meliputi tidak ada penanggungjawab higiene karyawan dan karyawan belum menggunakan pakaian kerja yang lengkap (penutup kepala, masker, sarung tangan), tata letak peralatan tidak sesuai urutan produksi, dan sarana pembersihan tidak terawat. Adapun rekomendasi yang dapat diusulkan yaitu IRTP perlu pelatihan tentang manajemen mutu, IRTP perlu meningkatkan kesadaran pekerja ataupun mempekerjakan karyawan yang memiliki komitmen terhadap keamanan pangan dan pengawas pangan perlu memberikan pembinaan dan tindakan terhadap IRTP yang tidak memiliki komitmen terhadap penerapan CPPB-IRT.
References
BPOM. (2012a). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK 03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 tentang Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga.
BPOM. (2012b). Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia nomor HK.03.1.23.04.12.2207 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Industri Rumah Tangga.
BPOM. (2014). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2014 tentang Tata Cara Sertifikasi Produksi Pangan Olahan yang Baik.
BPS. (2017). Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/PerusahaanSensus Ekonomi 2016. In Badan Pusat Statistik . Badan Pusat Satistik.
BPS. (2020). Profil Industri Mikro dan Kecil 2020. BPS RI.
Hidayati, F., Ekaputri, F., & Amelia, Y. (2021). Faktor yang berhubungan dengan cara produksi yang baik pada industri rumah tangga (CPPB-IRT). 6(3), 526–535. https://doi.org/10.22216/endurance.v6i3.525
Kementerian Perindustrian. (2010). Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (Good Manufacturing Practice).
Kementerian Pertanian. (2020). Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Vertiner Unit Usaha Produk Hewan.
Linthin, R. D., Zakaria, F. R., & Trilaksani, W. (2018). Manfaat Penerapan Standar pada Perusahaan Tuna di DKI Jakarta The Study of Standard Application in Tuna Company in DKI Jakarta. Jurnal Manajemen Pembangunan Industri Kecil Menengah, 12(2), 39–45. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/
Maldonade, I. R., Ginani, V. C., Riquette, R. F. R., Gurgel-Gonçalves, R., Mendes, V. S., & Machado, E. R. (2019). Good manufacturing practices of minimally processed vegetables reduce contamination with pathogenic microorganisms. Revista Do Instituto de Medicina Tropical de Sao Paulo, 61. https://doi.org/10.1590/s1678-9946201961014
Perdana, W. W. (2018). Penerapan GMP dan perencanaan pelaksanaan HACCP (hazard analysis critical control point) produk olahan pangan tradisional. Agroscience, 8(2), 231–267.
Ramanda, E., Hasyim, I. A., & Aring, H. L. (2016). Analisa daya saing dan mutu kopi di kecamatan sumberjaya kabupaten lampung barat. Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis, 4(3), 253–261.
Rossi, E. M., Beilke, L., & Barreto, J. F. (2018). Microbial contamination and good manufacturing practices in school kitchen. Journal of Food Safety, 38(1). https://doi.org/10.1111/jfs.12417
Sulastri, Y., & Ghazali, M. (2021). Penyuluhan cara pengolahan pangan yang baik untuk proses produksi dan mutu minyak kelapa di IKM Sakra Timor Lombok. Jurnal Masyarakat Mandiri, 5(1), 142–160. https://doi.org/10.31764/jmm.v5i1.3502
Uyttendaele, M., Jacxsens, L., van Boxstael, S., Kirezieva, K., & Luning, P. (2015). Food safety standards in the fresh produce supply chain: Advantages and disadvantages. In Advances in Microbial Food Safety (Vol. 2, pp. 379–405). Elsevier Inc. https://doi.org/10.1533/9781782421153.3.379
Wahyuningsih, S., & Sulistiyorini, D. (2022). Penilaian sarana produksi pangan di industri rumah tangga dapur Eny kkota depok tahun 2021. 16(1), 9–16. https://doi.org/10.26630/rj.v16i1.2931
Yuwono, B., Zakaria, F., & Panjaitan, N. K. (2012). Study of the Factors that Influence the Continuity of Good Manufacturing Practices and Sanitation Standard Operating Procedures Application in Processing of Fish Fillet in Java. Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah, 7(1), 10–19. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/
Copyright (c) 2023 Agrokompleks
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.