Pengembangan strategi Business Model Canvas agroindustry obat herbal pada CV. Bina Syifa Mandiri Yogyakarta

  • Sarno Sarno Politeknik Banjarnegara
  • Heri Kurniawan Politeknik Banjarnegara
Keywords: agroindustri, model bisnis, obat herbal, strategi, Yogyakarta

Abstract

Salah satu model bisnis yang diigunakan untuk mengembangkan agroindustri obat herbal adalah strategi bisnis model kanvas. Tujuan penelitian adalah mengetahui analisis usaha dan pengembangan strategi business model canvas pada agroindustri obat herbal di CV. Bina Syifa Mandiri Yogyakarta. Metode penelitian dilaksanakan melalui pendekatan aksi partisipatif dan analisis deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, sumber data berdasarkan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Analisis data yang digunakan adalah analisis usaha dan analisis business model canvas. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Hasil analisis usaha diketahui biaya tetap sebesar Rp 1.419.150 dan biaya variabel sebesar Rp 4.682.000 serta biaya produksi sebesar Rp 6.101.150. Total penerimaan sebesar Rp 10.000.000 dan total keuntungan sebesar Rp 3.898.850, 2) pengembangan strategi business model canvas menunjukkan bahwa segmen pelanggan (customer segments) adalah penderita obesitas dan diabetes serta semua kalangan usia, dengan menawarkan value propositions meliputi kualitas bahan baku, tidak menimbulkan efek samping, kemasan menarik, tersertifikasi halal, dan produk mudah ditemukan konsumen. Saluran penjualan secara langsung (direct selling) dan tidak langsung serta melakukan hubungan pelanggan dengan personal assistance. Kegiatan utama  produksi, packing dan pemasaran dengan sumber daya fisik, manusia, finansial, dan intelektual. Hal tersebut berdampak baik agar perusahaan memiliki mitra (key partnership) yaitu pemasok bahan baku, baleomol, reseller, agen, distributor, dropshiper dan rumah kemasan. Pendapatan (revenue stream) didapatkan dari penjualan obat herbal dengan struktur biaya (cost structure) yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.

Author Biographies

Sarno Sarno, Politeknik Banjarnegara

Program Studi Agroindustri

Heri Kurniawan, Politeknik Banjarnegara

Program Studi Agroindustri

References

Endah, A., & Handaruwati, I. (2022). Pengaruh Pengetahuan,Motivasi dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Pembelian Produk Frozen Food Homemade.4(1).

Kesehatan, D. (2022). Jumlah Usaha Kecil Obat Tradisional.

Osterwalder, & Pigneur. (2010). Business Model Generation, John Wiley dan Sons,Inc.,Hoboken, New Jersey.

Pane, E. a. (2021).Gambaran Penggunaan Obat Herbal Pada Masyarakat Indonesia dan Interaksinya Terhadap Obat Konvensional Tahun 2020. Journal of Medical Studies,1(1),40–62.

Rahmawati, F. (2013). Pengemasan dan Pelabelan. Biomaterials, 29 (34),4471–4480.

Rukka, R. M. ,N. B. N. F. (2018). Strategi Pengembangan Bisnis Keripik Bayam (Amaranthus hybridus) Dengan Pendekatan Business Model Kanvas: Studi Kasus pada CV.OAG di Kota Makassar, Sulawesi Selatan Spinach Chips (Amaranthus hybridus) Business Development Strategy With Canvas Model Business Approach: Case Study on CV.OAG in Makassar, South Sulawesi (Vol. 14, Issue 1).

Sarno, E. A. (2021). Business Model Canvas Untuk Mengembangkan Strategi Bisnis Keripik Pisang (Studi Kasus UKM Seleraku di Kabupaten Banjarnegara).Agritech, XXIII (2),1411–1063.

Sinaga, K., Wahyudi, T., & Prima, F. (2021). Strategi Pemasaran Menggunakan Metode Business Model Canvas dan Analisis SWOT (Studi kasus: di Toko Kue X). 2 (1), 26–32.

Suratiyah, K. (2015). Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya.

Wardono, B., Rahadian, R., & Tajerin, T. (2017). Model Bisnis Usaha Pakan Ikan Mandiri Berbasis Masyarakat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 12 (1), 57. https://doi.org/10.15578/jsekp.v12i1.6301.

Warnaningtyas, H. (2020). Desain Bisnis Model Canvas (BMC) Pada Usaha Batik Kota Madiun.9 (79), 52–65.

Published
2023-02-03
How to Cite
Sarno, S., & Kurniawan, H. (2023). Pengembangan strategi Business Model Canvas agroindustry obat herbal pada CV. Bina Syifa Mandiri Yogyakarta. Agrokompleks, 23(1), 8-17. https://doi.org/10.51978/japp.v23i1.483