Penggunaan ekstrak bawang putih (Allium sativum) untuk meningkatkan performa imunitas dan pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus)
Abstract
Peningkatan produksi ikan nila dapat diwujudkan dengan metode budidaya intensif, namun pada kondisi budidaya dengan taraf intensif dapat meningkatkan peluang ikan nila untuk terserang berbagai penyakit. Berbagai upaya dilakukan untuk mengendalikan penyakit bakteri, diantaranya adalah melalui penggunaan bahan imunostimulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan ekstrak bawang putih dalam meningkatkan performa imunitas dan pertumbuhan benih ikan nila. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari-Maret 2022 di Labolatorium dan Hatchery Ikan Air Laut, Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Perlakuan P0 (kontrol/tanpa penambahan ekstrak bawang putih), P1 (5 g/kg pakan), P2 (10 g/kg pakan), P3 (15 g/kg pakan). Benih yang digunakan berkuran 2-3 cm dengan padat tebar 15 ekor/wadah, menggunakan wadah ember plastik volume 20 liter. Parameter uji terdiri atas total leukosit, aktivitas fagositosis, pertumbuhan bobot mutlak, dan kelangsungan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak bawang putih pada pakan dapat meningkatkan respon imun dan pertumbuhan ikan nila. Uji lanjut menunjukkan bahwa perlakuan dengan dosis 10 g/kg pakan (perlakuan P2) merupakan dosis terbaik, dengan meningkatkan total leukosit (770.417 sel/mL), aktivitas fagositosis (70,67%), pertumbuhan bobot mutlak (0,63 g), dan meningkatkan kelangsungan hidup ikan (82,22%).
References
Anderson & Siwicki, A. K. (1995). Duration of Against Aeromonas hydrophilla. Pubmed, 73:159-165.
Andriani, C., Hastuti, S., & Sarjito. (2017). Peran Bawang Putih Dalam Pakan Sebagai Imunostimulan Terhadap Kondisi Kesehatan, Kelulushidupan, dan Pertumbuhan Ikan Tawes (Puntius javanicus). Journal of Aquaculture Management and Technology.Vol 6 No.3 : 59-67
Aniputri. D.F., Hutabarat. J., Subandiyono. (2014). Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Tingkat Pencegahan Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophilla dan Kelulusan Hidup Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 3.
Badan Standarisasi Nasional (BSN).(1999). Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) Kelas Benih Sebar.SNI 7550:2009.13 hlm.
Erguig, M., Yahyaoui, A., Fekhaoui, M., & Dakki, M. (2015). The Use of Garlic in Aquaqulture. European Journal of Biotechnology and Bioscience, 3(8): 28-33.
Fall.J., & Tanekhy. (2015). The Effect of Allicin on Innate Immune Genes of Common Carp (Cyprinus carpio L). Journal of Applied Biotechnology. 4(1) : 1-12.
Kemper, K.J. (2000). Garlic (Allium sativum). Longwood Herbal Task Force. Mantua. Z dan Sudarty. 2011. Buku Terlengkap Pembenihan Ikan Mas Yang Efektif dan Efisien. Pustaka Mina.
Nuryati, Giri, S., & Hadiroseyani. (2008). Efektivitas Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Ketahanan Tubuh Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Diinfeksi Koi Herpes Virus (KHV). IPB Bogor.
Nwabueze, A.A. (2012). The Effect of Garlic (Allium sativum) on Growth and Haematological Parameters of Clarias gariepinus (Burchell, 1822).Journal Sustainable Agriculture Research. 1(2): 222-228.
Papu, S., Jalvlr, S., Sweta, S., & Singh, B.R. (2014). Medicinal values of garlic (Allium sativum L.) in human life: An overview. Greener Journal of Agricultural Sciences, 4(6):265-280.
Toranzo, A.E., Margarinos, B., Romalde, J.L (2005). A review of the main bacterial diseases in mariculture systems. Aquaculture 246: 37−61.
Watanabe, T. (2001). Garlic Therapy. Alih bahasa Sumintadiredja :Penyembuhan dengan Terapi Bawang Putih. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 103 hal.
Copyright (c) 2022 Agrokompleks
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.