Pengaruh penambahan kalsium karbonat (CaCO3) terhadap kelangsungan hidup benih lobster air tawar (Cherax quadricarinatus)

  • Syaharuddin Syaharuddin Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
Keywords: lobster air tawar, CaCO3, tingkat kelangsungan hidup

Abstract

Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) merupakan salah satu jenis udang air tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Pertumbuhan merupakan faktor yang sangat penting dalam budidaya lobster air tawar. Pertumbuhan lobster air tawar terjadi melalui proses moulting dan kalsifikasi, sehingga ketersediaan kalsium di dalam air memegang peranan penting pada saat fase tumbuh tersebut. Salah satu cara untuk meningkatkan kadar kalsium di dalam air dapat dilakukan dengan penambahan kapur (CaCO3), sehingga diharapkan udang akan lebih mudah dalam memperoleh Kalsium dari perairan. Penelitian ini dilaksanakan pada 23 Februari hingga 23 April 2021 di Laboratorium Pembesaran Ikan Air Tawar Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan. Hewan uji adalah benih lobster air tawar.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 taraf perlakuan penambahan CaCO3 ke dalam media pemeliharaan, masing-masing dengan 3 kali ulangan, yaitu A (50 ppm CaCO3), B (100 ppm CaCO3) dan C (150 ppm CaCO3). Wadah yang digunakan adalah baskom sebanyak 9 buah, masing-masing diisi air sebanyak 6 liter. Benih lobster air tawar ditebar dengan kepadatan 5 ekor/wadah, diberikan pakan cacing tubifex dengan frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari yaitu pukul 08.00 dan 17.00 sebanyak 3% dari berat biomassa. Parameter yang diamati adalah kelangsungan hidup lobster air tawar selama penelitian.  Data kelangsungan hidup benih lobster air tawar dianalisis menggunakan ANOVA dengan bantuan SPSS.  Berdasarkan hasil penelitian, secara kuantitatif kelangsungan hidup tertinggi diperoleh pada perlakuan A dan B yaitu 87%, kemudian perlakuan C yaitu 80%. Namun secara statistik penambahan CaCO3 tidak memberikan pengaruh (p>0,05) terhadap kelangsungan hidup benih lobster air tawar.

Author Biography

Syaharuddin Syaharuddin, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Jurusan Teknologi Budidaya Perikanan

References

Arsono, A. Y., Rustadi, & Triyatmo, B. (2010). Pengaruh konsentrasi kapur (CaCO3) terhadap pertumbuhan lobster air tawar (Cherax quadricarinatus). Jurnal Perikanan Vol 12(1):28-34. https://doi.org/10.22146/jfs.2909.

Ernawati & Chrisbiyantoro. (2011). Teknik pembenihan lobster air tawar red claw (Cherax quadricarinatus) di unit pembenihan budidaya air tawar (UPBAT) Punten Kota Batu Jawa Timur. AGROMIX, Vol. 5(2): 65-71. https://doi.org/10.35891/agx.v5i2.779.

Iskandar. (2003). Budidaya Lobster Air Tawar. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Nainggolan. (2008). Uji efek ablasi terhadap pertumbuhan lobster (Cherax quadricarinatus) pada wadah yang terkontrol. Jurnal Ilmiah Satya Negara Indonesia, Vol. 1(2): 27-35.

Purnomo, P.D. (2012). Pengaruh Penambahan Karbohidrat Pada Media Pemeliharaan Terhadap Produksi Budidaya Intensif Nila (Oreochromis niloticus). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro.

Rihardi, I., Amir, S. & Abidin, Z. (2013). Pertumbuhan lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) pada pemberian pakan dengan frekuensi yang berbeda. Jurnal Perikanan Unram, Vol. 1(2): 28-36. https://doi.org/10.29303/jp.v1i2.24

Rukke. (2002). Effect of low calcium concentrations on two common freshwater crustaceans, Gammarus lacustris and Astacus astacus. Functional Ecology, Vol. 16: 357-366.

Susanto, N. (2010). Prospek Pengembangan Berbagai Jenis Lobster Air Tawar Sebagai Biota Akuakultur di Indonesia. FMIPA Universitas Lampung.

Published
2021-08-18
How to Cite
Syaharuddin, S. (2021). Pengaruh penambahan kalsium karbonat (CaCO3) terhadap kelangsungan hidup benih lobster air tawar (Cherax quadricarinatus). Agrokompleks, 21(2), 48-52. https://doi.org/10.51978/japp.v21i2.369