Karakteristik biobriket berbasis kulit tanduk kopi dan cangkang mete

  • Gusni Sushanti Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Mulia Mita Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Andi Ridwan Makkulawu Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
Keywords: biobriket, cangkang mete, kulit tanduk kopi, arang

Abstract

Biobriket merupakan bahan bakar alternatif yang berasal dari biomassa dimana biomassa merupakan salah satu sumber energi yang dapat diperbaharui dan jumlahnya sangat melimpah di muka bumi ini. Salah satu biomassa yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit tanduk kopi dan cangkang mete. Penelitian ini bertujuan untuk mencari formulasi biobriket dari campuran kulit tanduk kopi dan cangkang mete yang sesuai dengan standar Internasional. Metode yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap dengan variabel cangkang mete dan kulit tanduk kopi berturut-turut adalah 100:0, 70:30, 50:50, 30:70 dan 0:100. Dimana proses pembakaran dilakukan secara karbonisasi. Pengujian yang dilakukan meliputi; kadar air, kadar abu, nilai kalor, nilai kerapatan, dan laju pembakaran. Briket yang mendekati standar mutu briket secara internasional yaitu formulasi cangkang mete 100% yang memiliki kerapatan sebesar 0,154 g/cm3, laju pembakaran 1,127 g/menit, kadar air 9,67%, kadar abu 16,55% dan nilai kalor sebesar 6230,0028 kal/g. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cangkang mete layak untuk dijadikan bahan bakar alternatif.

Author Biographies

Gusni Sushanti, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Program Studi Agroindustri, Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan

Mulia Mita, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Alumni Program Studi Agroindustri, Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan

Andi Ridwan Makkulawu, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Program Studi Agroindustri, Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan

References

Afriyanto, M.R. (2011). Pengaruh Jenis dan Kadar Bahan Perekat Pada Pembuatan Briket Blotong Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

BPTP Kepulauan Bangka Belitung. (2018). Limbah Kulit Kopi Sebagai Alternatif Pakan Ternak. http://babel.litbang.pertanian.go.id. Diakses pada 4 April 2019

Budiawan, L., Hendrawan, Y., & Susilo, B. (2014). Pembuatan dan karakterisasi briket bioarang dengan variasi komposisi kulit kopi. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis Vol. 2(2): 152-160

Fitri, N. (2017). Pembuatan Briket dari Campuran Kulit Kopi (Coffea arabica) dan Serbuk Gergaji dengan Menggunakan Getah Pinus (Pinus merkusii) sebagai Perekat. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar, Makassar.

Putranto, A.D dan Razif. (2005). Pemanfaatan kulit biji mete untuk arang aktif sebagai adsorben terhadap penurunan parameter phenol. Jurnal Purifikasi, Vol 6(1): 37-42.

Rengga, W.D.P., Hartanto, D., Wibowo, B.T. & Setiawan, B. (2019). Ekstraksi minyak kulit biji mete dari limbah kulit biji jambu mete (Anacardium occidentale) dengan alat ultrasonic cleaning bath. Jurnal Eksergi Vol 16(1): 1-6

Sinurat, E. (2011). Studi Pemanfaatan Briket Kulit Jambu Mete Dan Tongkol Jagung Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Tugas Akhir. Jurusan Mesin Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Triono, A. (2006). Karakteristik Briket Arang Dari Campuran Serbuk gergajian Kayu Afrika Dan Sengon Dengan Penambahan Tempurung Kelapa. Skripsi. Departemen Hasil Hutan Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Published
2021-08-13
How to Cite
Sushanti, G., Mita, M., & Makkulawu, A. (2021). Karakteristik biobriket berbasis kulit tanduk kopi dan cangkang mete. Agrokompleks, 21(2), 17-24. https://doi.org/10.51978/japp.v21i2.288