Pemanfaatan Limbah Tepung Cangkang Telur sebagai Bahan Subsitusi Tepung Ikan pada Bahan Baku Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Abstract
Pakan merupakan unsur penting dalam menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Pakan adalah salah satu faktor yang sangat menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisme. Jumlah pakan yang dibutuhkan oleh ikan setiap harinya berhubungan erat dengan ukuran berat dan umurnya. Persentase jumlah pakan yang dibutuhkan semakin berkurang dengan bertambahnya ukuran dan umur ikan. Rata – rata jumlah pakan harian yang dibutuhkan oleh seekor ikan adalah sekitar 3% - 5% dari berat total badannya (biomassa). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung cangkang telur pada pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila. Faktor lain yang menentukan kebutuhan pakan harian adalah perbedaan lingkungan, terutama suhu air. Perubahan juga berepengaruh terhadap aktifitas hidup, khususnya metabolisme. Peningkatan kebutuhan pakan pada suhu tinggi disebabkan oleh pengeluaran energi untuk aktifitas hidup dan pemeliharaan tubuh yang juga meningkat. Kandungan oksigen terlarut juga mempengaruhi nafsu makan ikan. Kandungan oksigen terlarut berbanding terbalik dengan tinggi rendahnya suhu air. Kandungan oksigen terlarut rendah pada suhu air tinggi. Kandungan okisgen terlarut tinggi pada suhu air rendah. Beberapa alternatif sebagai sumber protein lain yang harganya relatif murah dan kualitasnya tetap baik untuk menggantikan atau mensubstitusi tepung ikan sebagai penyusun pakan dijadikan bahan baku pakan ikan seperti beberapa bahan limbah yang masih memiliki sumber protein yang tinggi sehingga tidak menutup kemungkinan bagi petani ikan untuk memproduksi pakan buatan sendiri yang mememiliki nilai ekonomis dan tingkat kualitas yang baik sehingga dapat menekan biaya produksi dan keuntungan pun dapat di tingkatkan.
References
Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.
Hasting, W.H. danDickie, L.M. 1982. Feed Formulation and Evaluation. ln Hevler, J.E. (Ed) Fish Nutrition Aced. Press, New York.
Huisman EA. 1987. Principles of Fish Production. Wageningen Agricultural. Netherland University Press.
Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. UI-Press ,Jakarta
Mudjiman, A. 1984. Makanan Ikan. Penebar Swadaya, Jakarta
Priede, I.G 1985. Metabolic Scope in Fhises. In Tyler L dan Callow P (Ed). Fish Bioenergetics New Perspectives. Croom Helm. London.
Ritonga T. 2014. Respons Benih Ikan Sidat (Anguilla bicolor bicolor) terhadap Derajat Keasaman (pH). [skripsi]. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Binacipta, Jakarta.
Steel, R.G.D dan Torrie, J.H. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika. Terjemahan Bambang Sumantri. Gramedia. Jakarta.
Usui A. 1974. Eel culture. Fishing News (Book), West Byfleet & London.
Utomo, B.N., Widjaja, E., Mokhtar, S., Prabowo, S.E. dan Winarno, H. 1999. Laporan Akhir Pengkajian Pengembangan Ternak Potong pada Sistem Usaha Tani Kelapa Sawit. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Palangkaraya, Palangkaraya.