Kajian Pemanfaatan Bakteri Asam Laktat Dalam Pembuatan Silase Ikan Rucah

  • Sri Wahidah Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Andi Puspa Sari Idris Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Nawawi Nawawi Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
Keywords: bakteri asam laktat, fermentasi, lactobacillus, silase

Abstract

Permasalahan dalam usaha produksi pakan buatan untuk ikan adalah bahan baku (tepung ikan) sangat mahal karena diimpor dari luar negeri. Selain itu mutu tepung ikan hasil produksi dalam negeri relatif rendah jika dibanding dengan tepung ikan dari luar negeri. Salah satu cara pengolahan bahan baku ikan rucah menjadi tepung ikan adalah melalui teknologi fermentasi dengan produk akhir berupa “silase”. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi larutan asam laktat yang optimal berdasarkan mutu silase. Penelitian ini menggunakan model eksperimen dengan perlakuan konsentrasi penambahan larutan asam bakteri asam laktat dari bahan baku kubis yaitu 10 % (A), 15 % (B) dan 20 % (C).  Masing-masing perlakuan terdiri dari 3 kali ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap kandungan nutrisi silase meliputi kadar protein, lemak, air dan abu.dan mutu organoleptik  silase berupa aroma, tekstur dan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein cairan silase tertinggi diperoleh pada perlakuan penambahan larutan kubis 20% yaitu 13,01% yang menunjukkan bahwa proses fermentasi oleh bakteri Lactobacillus mampu merombak bahan limbah ikan menjadi protein.  Penambahan asam laktat 15% dan 20% telah menghasilkan mutu produk silase yang baik berdasarkan uji organoleptik menunjukkan aroma asam dan berwarna cokelat  kehitaman serta tekstur cair pada akhir fermentasi selama 7 hari.

Author Biographies

Sri Wahidah, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Jurusan Budidaya Perikanan

Andi Puspa Sari Idris, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Jurusan Budidaya Perikanan

Nawawi Nawawi, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Jurusan Budidaya Perikanan

References

Amin, W dan Leksono, T. 2001. Analisis Pertumbuhan Mikroba Ikan Jambal Siam (Pangasius sutchi) Asap yang Telah Diawetkan secara Ensiling. Jurnal Natur Indonesia 4(1): 1-9.

Handajani, H. 2014. Peningkatan Kualitas Silase Limbah Ikan Secara Biologis dengan Memanfaatkan Bakteri Asam Laktat. Jurnal Gamma Vol 9(2): 31-39.

Indratininingsih. 2004. Produksi Yoghurt Shiitake (Yoshitake) sebagai Pangan Kesehatan Berbasis Susu. Laporan Hasil penelitian, Jurusan Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan UGM, Yogyakarta

Januarsyah, T. 2007. Kajian aktivitas hambat bakteriosin dari bakteri asam laktat galur SCG 1223. Skripsi. Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.




Khumalawati, S. 2009. Pemanfaatan Limbah Kubis Menjadi Asam Laktat. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Kimia, Fak. Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang.

Murni, R., Suparjo, Akmal dan Ginting, B.L. 2008. Buku Ajar. Teknologi Pemanfaatan Limbah untuk Pakan. Laboratorium Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Jambi.

Mustakin, S. 1987. Mempelajari kemampuan Lactobacillus casei dalam memproduksi Asam laktat dari tetes tebu dalam limbah cair tebu dengan system kultur batch. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Pramesti, R. 2009. Pemanfaatan Kubis Ungu untuk Detektor Kadar Asam pada Limbah Tekstil. Laporan Hasil Penelitian, Universitas Negeri Malang, Malang.

Rostini, I. 2007. Peranan Bakteri Asam Laktat (Lactobacillus Plantarum) Terhadap Masa Simpan Filet Nila Merah pada Suhu Rendah. Karya Ilmiah. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, Bandung.

Setiadi A.N.S. 2001. Mempelajari Penggunaan Cairan Pikel Ketimun sebagai Sumber Bakteri Asam Laktat pada Pembuatan Bekasam Ikan Tawes (Puntius javanicus). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Published
2020-06-09
How to Cite
Wahidah, S., Sari Idris, A. P., & Nawawi, N. (2020). Kajian Pemanfaatan Bakteri Asam Laktat Dalam Pembuatan Silase Ikan Rucah. Agrokompleks, 17(2), 18-23. https://doi.org/10.51978/japp.v17i2.160