Analisis risiko usahatani sawah tadah hujan berbasis perubahan iklim di Kabupaten Takalar

  • Sri Mardiyati Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Mohammad Natsir Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Nailah Nailah Universitas Muhammadiyah Makassar
Keywords: risiko, usahatani, produksi, biaya, pendapatan

Abstract

Perubahan iklim memiliki risiko dan dampak paling rentan terhadap sektor pertanian khususnya pertanian lahan sawah tadah hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat profitabilitas, risiko produksi, biaya, dan pendapatan pada usahatani padi sawah tadah hujan berbasis perubahan iklim. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Polombakeng Utara dan Polombakeng Selatan, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Pengambilan sampel secara purposif, yang berjumlah 147 petani responden. Data bersumber dari data primer dan sekunder. Analisis data adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis koefisien variasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kelayakan usahatani pola tanam I (padi – jagung) memiliki nilai RC ratio sebesar 3,83 dengan total pendapatan Rp 20.068.732,75 per hektar per tahun. Pada pola tanam II (padi – kacang hijau) memiliki nilai RC ratio sebesar 3,57 dengan total pendapatan Rp 17.635.048,16 per hektar per tahun. Pada pola tanam I, tingkat risiko biaya 15,47% dan risiko pendapatan 20,74%. Usahatani padi pola tanam I memiliki tingkat risiko produksi 9,76%, risiko biaya 19,24%, dan risiko pendapatan 21,87%. Untuk usahatani jagung memiliki tingkat risiko produksi 17,82%, risiko biaya 13,42%, dan risiko pendapatan 37,77%. Pada pola tanam II, tingkat risiko biaya 11,84% dan risiko pendapatan 16,4%. Usahatani padi pola tanam II memiliki tingkat risiko
produksi 10,68%, risiko biaya 15%, dan risiko pendapatan 20,69%. Untuk usahatani kacang hijau memiliki tingkat risiko produksi 11,55%, risiko biaya 9,81%, dan risiko pendapatan 25,93%. Profitabilitas dan tingkat risiko pola tanam I (padi – jagung) lebih tinggi dibandingkan dengan profitabilitas dan tingkat risiko pola tanam II (padi – kacang hijau).

Author Biographies

Sri Mardiyati, Universitas Muhammadiyah Makassar

Fakultas Pertanian

Mohammad Natsir, Universitas Muhammadiyah Makassar

Fakultas Pertanian

Nailah Nailah, Universitas Muhammadiyah Makassar

Fakultas Pertanian

References

BPS. 2017. Kabupaten Takalar Dalam Angka 2017. Badan Pusat Statistik Kabupaten Takalar.
Hardaker, J. Brian, Huirne, Ruud B.M. and Anderson, Jock R. 1997. Coping With Risk In Agriculture. CAB International. New York.
Lamusa, A. 2010. Risiko Usahatani Padi Sawah Rumah Tangga di Daerah Impenso Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Agroland 17 (3): 226-232, Desember 2010.
Nuringsih, T., Budiastuti, S., dan Komariah. 2016. Adaptasi Petani Lahan Tadah Hujan terhadap Perubahan Iklim dalam Memenuhi Kebutuhan Air Tanaman Di Daerah Aliran Sungai Cokroyasan Kabupaten Purworejo. Jurnal EKOSAINS / Vol. IX, Nomer. 2, / November 2016: 79 – 90.
Pirngadi, K dan Makarim, A.K. 2006. Peningkatan Produktivitas Padi pada Lahan Sawah Tadah Hujan melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan Vol. 25 No. 2 2006: 116-123.
Salvatore, D., 1996. Managerial Economy in A Global Economy. Third Edition. Mc. Graw Hill. Inc.
Soekartawi, Rusmadi, dan Damaijati, E. 2001. Risiko dan Ketidakpastian dalam Agribisnis Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Widiarta, I. N. 2016. Teknologi Pengelolaan Tanaman Pangan dalam Beradaptasi terhadap Perubahan Iklim pada Lahan Sawah. Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 10 No. 2, Desember 2016; 91-102.
Published
2019-01-30
How to Cite
Mardiyati, S., Natsir, M., & Nailah, N. (2019). Analisis risiko usahatani sawah tadah hujan berbasis perubahan iklim di Kabupaten Takalar. Agrokompleks, 19(1), 38-44. https://doi.org/10.51978/japp.v19i1.126