Hasil tangkapan bubu pada terumbu karang alami dan terumbu karang buatan di Perairan Barru Kabupaten Barru

  • Syatir Suaib Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Salman Salman Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
Keywords: analisis, tangkapan, terumbu karang

Abstract

Untuk mengganti daerah-daerah karang yang telah rusak dilakukan langkah-langkah penanggulangan dengan membuat karang buatan. Keberhasilan suatu karang buatan ditentukan oleh struktur ukuran dan jumlah ikan yang menghuni terumbu tersebut. Penelitian ini telah dilaksananakan dari bulan (Mei-Juli 2018 pemasangan terumbu buatan, Agustus-November 2018 pengeoperasian alat tangkap bubu).Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apakah terumbu karang tersebut layak digunakan, dengan melakukan analisis hasil tangkapan bubu dasar pada terumbu karang alami dan terumbu karang buatan.Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus pada terumbu karang alami dan terumbu karang buatan berdasarkan pengamatan langsung di lapangan dengan cara menganalisis hasil tangkapan yang dominan antara terumbu karang alami dengan terumbu karang buatan dilihat dari jumlah dan struktur ukuran populasi. Pada terumbu karang alami dan buatan dipasang alat tangkap bubu dasar masing-masing 2 unit. Hasil penelitian menunjukkan tiga struktur ukuran yaitu; ukuran kecil, sedang dan besar dengan rincian sebagai berikut; ukuran kecil 9,00-17,66 cm, ukuran sedang 17,66-26,33 cm dan ukuran besar 26,33-35,00 cm ang diperoleh dari hasil tangkapan pada dua jenis terumbu yaitu terumbu karang asli dan terumbu karang buatan. Hasil Tangkapan pada terumbu karang asli diperoleh ukuran kecil 49 ekor, ukuran sedang 33 ekor dan ukuran besar 17 ekor. Pada terumbu karang buatan diperoleh ukuran kecil 2 ekor, ukuran sedang 4 ekor dan ukuran besar 3 ekor.

Author Biographies

Syatir Suaib, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Jurusan Penangkapan Ikan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Salman Salman, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Jurusan Penangkapan Ikan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

References

Allen, G., Swainston, R and Ruse, J. 2000. Marine Fishes of South-East Asia A field Guide for Anglers and Divers. Published by Periplus Editions (HK) Ltd.
Burke, et. al. 2001. Pilot Analysis of Global Ecosystems: Coastal Ecosystems Washington, DC: WRI, .p.14;
Moosa, M.K. dan Suharsono. 1997. Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang. Suatu Usaha Menuju ke Arah Pemanfaatan Sumberdaya Terumbu Karang Secara Lestari. Prosidings Seminar Nasional Pengelolaan Terumbu Karang. Panitia Program MAB Indonesia. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Hal. 89- 200.
Nessa, M.N., Ali, S.A., Mappangaja, R. Sumah, A dan Ali, F.A. 1986. Survei Potensi Sumberdaya Hayati dan Non Hayati di Selat Makassar. Lembaga Penelitian Unhas.
Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Cetakan Pertama Maret 1988.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Prayoga, M.G. 2013. Makalah-10-Macam-Alat-Penangkapan-Ikan. Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Sudjana. 1992. Metodologi Penelitian. Universitas Gajahmada. Rajawali. Jakarta. 80 hal
Sukarno, M., Hutomo, M.K., Moosa, P dan Darsono. 1983. Terumbu Karang di Indonesia Sumber Daya Permasalahan dan Pengelolaannya. Proyek Penelitian Potensi Sumberdaya Alam Indonesia. LON-LIPI Jakarta
Usman, M. 1992. Hubungan Antara Kedalaman Operasi dan Hasil Tangkapan Ikan Kerapu Hidup dengan Alat Tangkap Bubu Dasar. Skripsi.
Wagiyo, K. dan Radiarta, I.N. 1997. Teknologi Konservasi dan Rehabilitasi Terurnbu Karang. Prosiding seminar nasional pengelolaan terumbu karang. Panitia program MAB Indonesia. LIPI. Jakarta.
Published
2019-06-27
How to Cite
Suaib, S., & Salman, S. (2019). Hasil tangkapan bubu pada terumbu karang alami dan terumbu karang buatan di Perairan Barru Kabupaten Barru. Agrokompleks, 19(2), 6-11. https://doi.org/10.51978/japp.v19i2.109