https://ppnp.e-journal.id/lutjanus_PPNP/issue/feedLutjanus2024-07-16T05:18:38+00:00Muh. Alias L Rajamuddinlutjanus@polipangkep.ac.idOpen Journal Systems<p>Jurnal Lutjanus merupakan jurnal yang pertama kali di terbitkan oleh Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan. Ruang lingkup artikel yang dimuat pada jurnal ini meliputi bidang Teknologi Perikanan dan Kelautan.</p>https://ppnp.e-journal.id/lutjanus_PPNP/article/view/809Pengaruh Penambahan Kelapa Sangrai Pada Tumpi-Tumpi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)2024-07-15T10:09:36+00:00Mildhatul Nisasriudayana.polipangkep@gmail.comSri Udayana Tartarsriudayana.polipangkep@gmail.comSitti Nurmiahsriudayana.polipangkep@gmail.comMuhammad Fitrisriudayana.polipangkep@gmail.com<p>Potensi perikanan Sulawesi Selatan mencapai 945,48 ribu ton (BPS, 2022). Jenis ikan yang menjadi komoditas unggulan Sulawesi Selatan dalam perikanan budidaya salah satunya adalah ikan nila. Ikan nila mengandung protein 15 – 24%, glikogen 1-3%, lemak 1- 22%, air 66-68%. Tumpi-tumpi merupakan makanan tradisional khas Sulawesi Selatan berbahan baku daging ikan yang sudah dimasak kemudian dihaluskan di tambahkan kelapa sangrai dan bumbu kemudian dicetak berbentuk segitiga serta disajikan setelah di goreng. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi penambahan kelapa sangrai terbaik pada pembuatan <em>tumpi-tumpi</em>. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor yang diterapkan pada proses pembuatan tumpi- tumpi. Faktor A persentase kelapa sangrai 20%, 15% dan 10% . Faktor B persentase ikan nila 90%, 85% dan 80%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penelitian tumpi-tumpi ikan nila disimpulkan perlakuan yang terbaik pada produk tumpi-tumpi ikan nila yaitu penambahan kelapa sangrai 20% dan ikan nila 90% dimana dari hasil analisa di peroleh kadar air 15,1%, kadar protein 16,5%, kadar lemak15,74% dan serta nilai kesukaan warna, tekstur, aroma dan rasa 4 (sangat suka).</p>2024-07-15T04:29:15+00:00##submission.copyrightStatement##https://ppnp.e-journal.id/lutjanus_PPNP/article/view/814Peningkatan Produksi Naupli Melalui Aplikasi Paprika (Capsicum annuum L.) Bubuk Pada Induk Jantan Udang Vaname (Litopeneaus vannamei)2024-07-15T10:09:36+00:00M. Zulfikhar Ardiansyahandriani_nasir@yahoo.co.idA. Haeratul Mulyanaandriani_nasir@yahoo.co.idJuhaefa Juhaefaandriani_nasir@yahoo.co.idHamja Hamkaandriani_nasir@yahoo.co.idIqbal Arifuddinandriani_nasir@yahoo.co.idAndriani Nasirandriani_nasir@yahoo.co.id<p>Permasalahan yang sering dihadapi dalam kegiatan pembenihan udang vaname yaitu produksi naupli rendah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut dengan melakukan pemberian pakan bernutrisi pada induk. Pengkayaan nutrisi pada pakan dengan penambahan paprika bubuk dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas induk. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat efisiensi aplikasi paprika bubuk pada induk jantan dalam meningkatkan produksi naupli udang vaname. Metode pelaksanaan yang dilakukan yaitu pemilihan induk, aklimatisasi, manajemen kualitas air, manajemen pakan, manajemen induk (ablasi, pemijahan, peneluran, penetasan, dan panen naupli). Pengumpulan data dilakukan dengan cara partisipasi aktif, observasi, wawancara dengan teknisi lapangan, dan penelitian literatur. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik kemudian dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil yang diperoleh diketahui bahwa tingkat <em>mating rate</em> dan <em>spawning rate</em> induk udang vaname yaitu 81,2% dan 97,7%, dengan rata-rata produksi naupli yaitu 363.109 ekor naupli/ekor induk memijah/hari. Jumlah produksi naupli tersebut sangat tinggi, sehingga penggunaan paprika bubuk 5%/kg pakan cumi-cumi yang diberikan pada induk jantan sangat signifikan meningkatkan produksi naupli udang vaname.</p>2024-07-15T05:07:21+00:00##submission.copyrightStatement##https://ppnp.e-journal.id/lutjanus_PPNP/article/view/829Analisis Parameter Fisika Kimia Untuk Kesesuaian Lokasi Budidaya Gracilaria changii Pada Tambak Desa Panyampa Kabupaten Polewali Mandar2024-07-15T10:09:37+00:00Fadlan Fadlanfadlanumar77@gmail.comRahmat Januar Noorjanuarrahmat@gmail.comNur Indah Sari Arbitindaharbit@unsulbar.ac.id<p><em>Gracilaria changii</em> adalah salah satu jenis rumput laut genus ganggang merah <em>(Rhodophyta</em>) yang banyak dibudidayakan dan banyak hidup di tanah yang berlumpur dan berpasir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas air pada tambak di Desa Panyampa Kecamatan Campalagian Kabupaten Polman sesuai untuk aktivitas budidaya rumput laut <em>Gracilaria changii</em>. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan metode field survey yaitu melakukan pengamatan kondisi alami suatu lokasi secara langsung tanpa perlakuan. Parameter yang diamati yaitu parameter fisika dan kimia perairan. Parameter fisika meliputi suhu, kecerahan, kedalaman, dan substrat. Parameter kimia mencakup salinitas, pH air, pH tanah, oksigen terlarut, nitrat, dan fosfat. Analisis data menggunakan pembobotan dengan klasifikasi (S1) dengan nilai 70-90, (S2) dengan nilai 50-69, (N), dengan nilai 30-49, dan hasilnya diolah di microsoft Excel dan ditampilkan dalam gambar grafik. Hasil penelitian ini berdasarkan data parameter fisika (kedalaman, kecerahan,suhu, pasang surut dan substrat) dan parameter kimia (salinitas, pH, Oksigen terlarut (DO), Nitrat, Fospat, pH tanah), dari hasil analisis yang diperoleh bahwa stasiun I, masuk kategori sesuai (S1) dengan nilai 78 dan stasiun II masuk kategori (S1) sesuai dengan nilai 75 dan stasiun III masuk kategori (S1) dengan nilai 81. Kesimpulan penelitian ini yaitu kualitas air pada area tambak tradisional di perairan Desa Panyampa dinyatakan sesuai dan berpotensi mendukung pertumbuhan budidaya rumput laut <em>Gracilaria changii.</em></p>2024-07-15T05:15:20+00:00##submission.copyrightStatement##https://ppnp.e-journal.id/lutjanus_PPNP/article/view/833Pengaruh Perbedaan Komposisi Bahan Baku Terhadap Analisa Sensori Produk Penyedap Rasa Terasi Ikan Peperek dengan Menggunakan Uji Pembedaan (Paired Test)2024-07-15T10:09:37+00:00Nur jihad syahranurjihadsyahra99@gmail.comAndi Besse Poleulengnurjihadsyahra@polipangkep.ac.idMonika Agustianurjihadsyahra@polipangkep.ac.idSusi Indrianinurjihadsyahra@polipangkep.ac.idYulius Budi Prastiyonurjihadsyahra@polipangkep.ac.idHarsani Harsaninurjihadsyahra@polipangkep.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh perbedaan komposisi bahan baku terhadap analisa sensori produk penyedap rasa terasi ikan peperek. Produk penyedap rasa terasi ikan peperek adalah produk inovatif yang berpotensi untuk meningkatkan nilai tambah pada ikan peperek, sebuah sumber daya perikanan lokal yang cukup melimpah di daerah tertentu. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan menerapkan variasi komposisi bahan baku yang berbeda pada proses pembuatan produk. Analisa sensori dilakukan menggunakan panelis sebanyak 15 orang untuk mengevaluasi 3 atribut organoleptik yaitu aroma, rasa dan warna dengan menggunakan metode uji pembedaan (paired test). Hasil analisis sensori diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang preferensi konsumen terhadap variasi kompisisi produk penyedap rasa terasi ikan peperek. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah yang signifikan dalam pengembangan produk pangan berbasis lokal dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan komposisi produk yang lebih disukai oleh konsumen.</p>2024-07-15T05:29:58+00:00##submission.copyrightStatement##https://ppnp.e-journal.id/lutjanus_PPNP/article/view/839Penilaian Sensori Nila Hitam Pada Suhu Rendah Yang Diawetkan dengan Larutan Fermentasi Air Cucian Beras2024-07-15T10:09:38+00:00Junianto Juniantojunianto@unpad.ac.idShilfana Fitrianajunianto@unpad.ac.id<p>Kendala yang muncul pada produk filet mendorong adanya penanganan yang tepat untuk meminimalkan kerusakan yang terjadi. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan daya simpan filet dengan penyimpanan suhu rendah yang dikombinasikan fermentasi air cucian beras dengan penambahan pengendali lingkungan (garam). Tujuan penelitian untuk menentukan konsentrasi garam sebagai pengendali lingkungan dalam fermentasi air cucian beras sebagai pengawet alami dalam mendapatkan daya simpan filet nila hitam yang maksimal pada suhu rendah. Metode yang digunakan untuk pengujian organoleptik dengan uji skoring. Hasil penelitian menunjukan bahwa fermentasi air cucian beras dengan penambahan konsentrasi garam 3% merupakan konsentrasi yang paling baik untuk mendapatkan daya simpan filet nila hitam yang maksimal pada suhu rendah dengan rata-rata hasil organoleptik yang diperoleh dari hasil penelitian terhadap kenampakan filet nila hitam berkisar 5,0 pada hari ke 10, aroma berkisar 5,4 pada hari ke 9, tekstur berkisar 5,0 pada hari ke 9, dan lendir berkisar 5,0 pada hari ke 9.</p>2024-07-15T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ppnp.e-journal.id/lutjanus_PPNP/article/view/840Profil Mutu Kimiawi Garam Rakyat di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Studi Kasus pada Tahun 2023)2024-07-16T05:18:38+00:00Ikbal Syukroniikbalsyukroni@polipangkep.ac.idArham Rusliarhamrusli@polipangkep.co.idArdiansyah Ardiansyahikbalsyukroni@polipangkep.ac.idAndriani Nasirikbalsyukroni@polipangkep.ac.idYuliadi Yuliadiikbalsyukroni@polipangkep.ac.idAmril Amrilikbalsyukroni@polipangkep.ac.idRatnawati Mentariikbalsyukroni@polipangkep.ac.id<p>Keberadaan industri garam rakyat yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) hendaknya menjadi perhatian yang serius oleh pemerintah daerah agar produksi garam meningkat dan kualitas garam yang dihasilkan sesuai standar garam konsumsi dan industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas garam yang diproduksi oleh petani garam yang ada di Kabupaten Pangkep. Sampel garam yang dianalisis diperoleh dari 2 Kecamatan yaitu; Kecamatan Bungoro dan Kecamatan Labakkang. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survey dan pengujian laboratorium. Pada penelitian ini hanya diperoleh pada satu lokasi dimana karakteristik garam yang dihasilkan petani telah memenuhi standar kualitas garam sesuai SNI garam konsumsi yaitu garam yang diproduksi oleh petani di Dusun Turungan Kecamatan Labakkang. Hal ini sangat dipengaruhi oleh letak lokasi tambak garam yang dekat dengan pantai memiliki kualitas garam yang lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka perlu dilakukan perbaikan pengelolaan usaha garam rakyat yang ada di Pangkep untuk memenuhi SNI garam beriodium.</p>2024-07-15T06:36:30+00:00##submission.copyrightStatement##