Pemanfaatan agens hayati (Trichoderma asperellum) sebagai biopestisida pada Kelompok Tani Pita Aksi di Desa Pitusunggu, Kabupaten Pangkep

  • Eka Wisdawati Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Kafrawi Kafrawi Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Sarmila Sarmila Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Muh. Raihan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
Keywords: biopestisida, patogen tular tanah, Trichoderma

Abstract

Patogen tular tanah merupakan patogen yang dapat menimbulkan penyakit pada berbagai  jenis tanaman kacang-kacangan, padi, ubi jalar, pisang, jeruk, gandum, keladi, kentang serta menimbulkan berbagai gejala antara lain rebah kecambah, layu, busuk batang bahkan kematian pada tanaman. Kelompok Tani Pita Aksi merupakan kelompok tani wanita yang mengusung sayuran organik, tetapi .masih minim memiliki pengetahuan mengenai pengendalian hayati. Pengendalian yang selama ini dilakukan hanya secara mekanis dengan membuang bagian tanaman yang bergejala. Oleh karena itu perlu dilakukan edukasi mengenai alternatif  pengendalian yang murah dan  ramah lingkungan yang  salah satunya adalah pemanfaatan agens hayati (Trichoderma asperellum) sebagai biopestisida. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatnya  pengetahuan dan keterampilan petani dalam membuat biopestisida, sehingga masyarakat tidak tergantung pada pestisida sintetik.. Mitra Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini adalah  Kelompok Tani Pita Aksi di Desa Pitusunggu, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep. Metode dan tahapan pelaksanaan adalah melalui sosialisasi kegiatan yang dilanjutkan dengan penyuluhan,  pelatihan tentang pembuatan biopestisida dan pendampingan. Hasil dari pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini adalah terjadinya peningkatan pemahaman dan keterampilan petani dalam pembuatan biopestisida dengan memanfaatkan Trichoderma asperellum sebagai agens hayati. Selain itu, demplot yang telah dibuat untuk mempraktekkan pembuatan biopestisida oleh petani Pita Aksi  juga mendapat respon yang cukup besar. Hal ini ditunjukkan dari minat dan pertanyaan yang diajukan petani saat penyuluhan dan pelatihan berlangsung. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, maka petani bertambah wawasannya terkait pentingnya  penggunaan biopestisida sebagai pengendali hayati pada patogen penyebab penyakit pada tanaman. Produk biopestisida ini dapat digunakan sebagai pengganti pestisida sintetik.

Author Biographies

Eka Wisdawati, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan

Kafrawi Kafrawi, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan

Sarmila Sarmila, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan

Muh. Raihan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan

References

Anwar, M., Rizal A., Sarlan, M., Rini E.P., & Nashruddin, M. (2021). Pelatihan perbanyakan Trichoderma Sp dengan media beras di Dusun Solong, Desa Pasanggrahan Kecamatan Montong Gading Lombok Timur. Jurnal Abdimas Rinjani, 1(1), 6066
Aprilianto, E. (2021). Transfer teknologi biopestisida untuk pengendalian penyakit pisang di Kelompok Tani Edi Tani Banjarnegara. Jurnal Abdimas PHB, 4(1), 3540
Chauchan, A.K., Das, A., Kharkwal, H., Kharkwal, A.C., & Varma, A. (2006). Impact of Microorganisms on Environment and Health. In Chauhan, A.K., & Varma, A. (Eds.) Microbes Health and Environment. I. K. International Publising House Pvt. Ltd. S- 25. Green Park Extension. New Delhi.
Dalmadiyo, G. (2004). Kajian Interaksi Infeksi Nematoda Puru Akar (Meloidogyne incognita) dengan Bakteri Ralstonia solanacaerum Pada Tembakau Temanggung [Disertasi]. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Koike, S.T., Subbarao, K.V., David, R.M., & Turini, T.A. (2003). Vegetable Diseases Caused by Soilborne Pathogens. University of Calofornia. Division of Agriculture and natural Resources.
Lehar L. (2012). Pengujian pupuk organik agen hayati (Trichoderma sp) terhadap pertumbuhan kentang (Solanum tuberosum L). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 12(2), 115124.
Majid, A., Miharjo,P.A., & Usmadi. (2014). IbM Produksi biopestisida (Trichoderma harzianum) di Pusat Pemberdayaan Agens Hayati (PPAH) Ambulu Jember. https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6478.
Magiatuti, E., Soesanto, L., & Manan, A. (2018). Pelatihan teknologi budidaya dan pengelolaan penyakit ramah lingkungan pada tanaman lada. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 8(2), 6673. http://dx.doi.org/10.30999/jpkm.v8i2.279.
Purnama, H., Hidayat, N., & Setyowati, E. (2015). Pengembangan produksi pestisida alami dari beauveria bassiana dan Trichoderma sp menuju pertanian organik. Warta, 18(1), 19.
Published
2022-05-16
How to Cite
Wisdawati, E., Kafrawi, K., Sarmila, S., & Raihan, M. (2022). Pemanfaatan agens hayati (Trichoderma asperellum) sebagai biopestisida pada Kelompok Tani Pita Aksi di Desa Pitusunggu, Kabupaten Pangkep. JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa Dan Inovasi, 1(1), 10-19. https://doi.org/10.51978/jatirenov.v1i1.428
Section
Articles