Penggunaan lampu bawah laut hemat energi pada Bagan Tancap di Kabupaten Pinrang
Abstract
Penggunaan rekayasa lampu bawah laut sebagai sumber cahaya pada bagan mempunyai keunggulan seperti intensitas cahaya yang terang namun memakai daya yang kecil. Desain lampu LED ((Light Emitting Diode) dapat diatur agar cahaya dapat dipancarkan segala arah dengan tujuan menarik ikan dalam area yang luas baik horizontal maupun vertikal. Pengabdian kepada masyarakat (PKM) bertujuan untuk meningkatkan hasil tangkapan melalui penerapan rekayasa lampu LED bawah laut “Lambalu” pada bagan tancap. Masyarakat mitra adalah nelayan bagan tancap yang berdomisili di Desa Wiring Tasi, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang. Metode yang digunakan berupa bimbingan teknis dan pelatihan pembuatan lampu LED bawah laut. Hasil tangkapan selama tiga bulan diperoleh rata-rata 23 kg per trip dengan komposisi: teri (59%), tembang (30%), dan pepetek (11%). Capaian yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah adanya respon positif masyarakat khususnya nelayan bagan tancap untuk menggunakan “Lambalu”.
References
Sudirman, & Nessa, M.N. (2011). Perikanan Bagan dan Aspek Pengelolaannya. Penerbit: Universitas Muhammadiyah Malang. Malang. 234 hal.
Sudirman, Kurnia, M., & Zainuddin, M. (2017). Teknologi Alat Bantu Penangkapan Ikan. Penerbit: Djangkar. Jakarta. 197 hal.
Taufik, W. Mawardi, Mulyono, S.B., & Zulkarnain. (2015). Rekayasa lampu LED celup untuk perikanan Bagan Apung di Perairan Patek Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 6(1), 51–67
Yami, B. (1987). Fishing with Light. Published by Arrangement with the Food and Agriculture Organization of the United Nation by Fishing News Book. Farnham. p.118.