Aplikasi jamur Trichoderma pada pembuatan Trichokompos dan pemanfaatannya
Abstract
Limbah organik di Kecamatan Bantimurung yang dihasilkan oleh ternak memiliki potensi yang cukup tinggi untuk dikembangkan menjadi pupuk kompos yang lebih lengkap dan mempunyai banyak manfaat dengan inovasi teknologi Trichoderma menjadi Trichokompos. Kegiatan pengabdian bertujuan agar petani dapat mengetahui dan mempelajari pemanfaatan limbah pertanian dalam bentuk pembuatan kompos multi manfaat dalam bentuk trichokompos. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan cara penyuluhan, demonstrasi langsung dan pelatihan oleh wakil-wakil kelompok sasaran. Hasil dari kegiatan ini: (1) mitra mengetahui pentingnya penggunaan teknologi Trichoderma dalam pembuatan Trichokompos, (2) mitra mampu memperbanyak trichoderma sendiri, 3) Mitra mampu memproduksi sendiri Trichokompos, 4) mitra terampil menerapkan Trichokompos secara mandiri dalam bercocok tanam sesuai SOP.
References
Dimyati. (2017). Pengelolaan Limbah Pertanian Terpadu. CV. Aksara Utama. Bandung.
Widiarto, E. (2015). Potensi, tantangan, dan peluang limbah pertanian di Indonesia. Makalah disampaikan pada Seminar Perhimpunan Masyarakat Peduli Lingkungan Indonesia. Gianyar, 20-21 Agustus 2015.
Cybex.pertanian.go.id. (2019). Manfaat dan Cara Membuat Tricho Kompos. Online. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/79773/Manfaat-Dan-Cara-Membuat-Tricho-Kompos/. Diakses tanggal 20-4-2021.
Johanis, J., & Eva, L (2018). Sosialisasi penggunaan Trichokompos di Desa Poopo Tengah dan Poopo Utara. Jurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi, 5(2), 96–102.
Rachmawati. (2015). Prospek limbah perkebunan di Kabupaten Konawe Utara. Prosiding Hasil Hasil Penelitian BPTP Kendari 2013-2014.
Sery, R. (2015). Pemanfaatan Limbah Pertanian Mendukung Surplus Pangan di Kabupaten Unaaha. Prosiding Hasil Hasil Penelitian BPTP Kendari 2013-2014.
Sujatna, I., Muchtar, R., & Banu, L.S. (2017). Pengaruh Trichokompos terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman seledri (Apium graveolens l.) pada sistem wall garden. Jurnal Ilmiah Respati Pertanian, 11(2), 731–738.